Senin, 15 Maret 2010

Web 1.0 vs Web 2.0

Oleh : Ethenia Novianty W

Menurut Carlos Ruiz (2008), istilah atau label web 2.0 dipopulerkan pertama kali oleh Darcy DiNucci pada bulan Juli 1999. Namun, konsep akan web 2.0 ini muncul karena adanya konferensi di mana terdapat sesi brainstorming antara O’Reilly dan MediaLive International yang kemudian melahirkan konferensi Web 2.0. Sebelumnya web site yang ada masih menggunakan web 1.0 yang berorientasi pada pembuat web site, sementara saat ini dengan adanya web 2.0 yang berorientasi pada pengguna atau pengakses web site, membuat adanya perubahan yang sangat berarti pada perkembangan dan perubahan dalam mengakses informasi maupun menjalankan bisnis. Dengan perkembangan era web 2.0 ini, decision maker di bidang teknologi – termasuk kalangan eksekutif, pembuat kebijakan strategi produk, pengusaha, dan para pemimpin perlu untuk bertindak sebelum pasar terbentuk menjadi suatu keseimbangan yang baru. Kemudian, apakah yang membuat adanya perubahan ini? Terdapat beberapa pemicu yang dilihat dari aspek geografis dan teknologi, yaitu:
·        Satu milyar orang di seluruh dunia sekarang telah memiliki akses terhadap internet.
·        Penggunaan telephone genggam melebihi jumlah penggunaan computer.
·        Hampir 50 persen dari keseluruhan akses internet di US sekarang melalui koneksi broadband. (Musser and O’Really, 2006).
Seperti dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya perbedaan antara web 1.0 dan web 2.0 adalah jika web 1.0 terfokus pada pembuat web site dan web site itu sendiri, dengan pemilik web site membuat web statis, kemudian pengunjung web site mengakses situs tersebut dan antara pengunjung dan pemilik web site dapat melakukan interaksi melalui e-mail maupun formulir ’Contact us”. Sementara pada web 2.0 terfokus pada pengguna web site di mana pengguna dapat melakukan interaksi dan banyak hal lainnya pada situs dengan memiliki blog, mengupload foto dan video, memberikan komentar, mengakses berita, membentuk lingkaran pertemanan dan grup, serta mempublikasikan event tertentu. Maka, dapat dikatakan bahwa web 2.0 adalah suatu revolusi dari internet dengan menggunakan metode canggih yang dapat menghubungkan pengguna internet dengan semua hal yang telah disebutkan di atas, di mana pengakses situs tersebut dapat turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan situs itu sendiri.



Hal yang ditunjukkan dalam gambar di atas adalah bahwa banyak hal yang berubah semenjak budaya web telah berevolusi. Webmaster dan interaksi pengguna tidak lagi bergantung pada komunikasi langsung seperti pada web 1.0 yang menggunakan formulir ”contact us” atau e-mail yang tercantum pada web site, melainkan melalui suatu sistem interaksi sosial yang melalui RSS feeds dan juga online situs social networking. Gambar di atas memperlihatkan bahwa terdapat online social network yang terhubung dengan situs web 2.0 baik langsung maupun melalui RSS. Munculnya revolusi web 2.0 ini juga turut berkontribusi dalam perkembangan online social network, seperti facebook, twitter, myspace, livejournal, friendster, plurk, dll di mana pengguna internet dapat berhubungan dengan teman dalam online social network tersebut, membuat grup, mengupload foto dan video, memberikan komentar, bahkan dapat mengakses informasi. Sementara yang dimaksud dengan RSS adalah Rich Site Summary yang merupakan format dalam menyampaikan web konten yang secara regular berubah, sehingga banyak situs berita, webloges dan online publisher lain untuk mensindikasikan konten mereka sebagai RSS Feed bagi siapa saja yang ingin untuk tetap update dengan informasi yang mereka inginkan. Beberapa orang menganggap web 2.0 hanya sebuah marketing buzz yang tidak memiliki arti, tetapi beberapa yang lain menerimanya sebagai suatu kebijaksanaan baru yang konvensional. O’Reilly (2005) mengungkapkan beberapa perbedaan antara web 1.0 dengan web 2.0 seperti tabel di bawah :
Web 1.0
Web 2.0
Double Click
Ofoto
Akamai
Mp3.com
Britannica Online
Personal websites
Evite
Domain name speculation
Page views
Screen scraping
Publishing
Content management
systems
Directories (taxonomi)
stickiness
Google Adsense
Flickr
BitTorrent
Napster
Wikipedia
Blogging
Upcoming.org and EVDB
Search engine optimization
Cost per click
Web services
Participation
Wikis

Tagging (“folksonomy”)
syndication


Ditambahkan bahwa jika Netscape merupakan standard bearer dari web 1.0, maka Google adalah standard bearer yang paling mewakili dari Web 2.0. Dalam era internet saat ini, pengguna internet lebih memikirkan akan servis dan fasilitas yang diberikan, bukan packaging dari software, dan mereka mengharapkan servis yang diberikan akan selalu seperti itu bahkan selalu mengalami perbaikan kualitas. O’Really dan Musser (2006) menjelaskan bahwa untuk kepentingan perkembangan organisasi, perubahan ini berdampak pada keseluruhan perkembangan software dan juga proses penyampaian. Kesuksesan saat ini bergantung pada adopsi dari model pengembangan versi beta yang kekal di mana software secara kontinyu ditingkatkan, pengguna juga menjadi co-developers, dan operasi, yaitu perawatan harian dan pemberian servis online menjadi kompetensi utama. Itulah yang disebut Web Development 2.0.
O’Really dan Musser kemudian juga menjelaskan keuntungan dengan adanya web 2.0, yaitu :
·        Waktu yang lebih cepat untuk pasar
·        Pengurangan resiko
·        Hubungan yang lebih dekat dengan customer
·        Data real-time untuk membuat keputusan yang dapat dihitung
·        Keresponsifan yang meningkat.



REFERENSI

Hamid, Saad. (2007). Web 1.0 vs Web 2.0, the Difference. http://www.sizlopedia.com/2007/08/18/web-10-vs-web-20-the-visual-difference/

http://www.slideshare.net/jcolman/web-10-vs-web-20-its-all-about-you

http://www.whatisrss.com/

Musser, John., Tim O’Really. (2006). Web 2.0 Principles and Best Practices. O’Reilly Radar

O’Reilly, Tim. (2005). What is Web 2.0 : Design Patterns and Business Models for the Next Generation of Software. http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.htmlhttp://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html

Ruiz, Carloz. (2008). History of the Web 2.0.  http://www.cole20.com/who-coined-web-20-darcy-dinucci/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar