Senin, 15 Maret 2010

Web 1.0 vs Web 2.0

Oleh : Ethenia Novianty W

Menurut Carlos Ruiz (2008), istilah atau label web 2.0 dipopulerkan pertama kali oleh Darcy DiNucci pada bulan Juli 1999. Namun, konsep akan web 2.0 ini muncul karena adanya konferensi di mana terdapat sesi brainstorming antara O’Reilly dan MediaLive International yang kemudian melahirkan konferensi Web 2.0. Sebelumnya web site yang ada masih menggunakan web 1.0 yang berorientasi pada pembuat web site, sementara saat ini dengan adanya web 2.0 yang berorientasi pada pengguna atau pengakses web site, membuat adanya perubahan yang sangat berarti pada perkembangan dan perubahan dalam mengakses informasi maupun menjalankan bisnis. Dengan perkembangan era web 2.0 ini, decision maker di bidang teknologi – termasuk kalangan eksekutif, pembuat kebijakan strategi produk, pengusaha, dan para pemimpin perlu untuk bertindak sebelum pasar terbentuk menjadi suatu keseimbangan yang baru. Kemudian, apakah yang membuat adanya perubahan ini? Terdapat beberapa pemicu yang dilihat dari aspek geografis dan teknologi, yaitu:
·        Satu milyar orang di seluruh dunia sekarang telah memiliki akses terhadap internet.
·        Penggunaan telephone genggam melebihi jumlah penggunaan computer.
·        Hampir 50 persen dari keseluruhan akses internet di US sekarang melalui koneksi broadband. (Musser and O’Really, 2006).
Seperti dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya perbedaan antara web 1.0 dan web 2.0 adalah jika web 1.0 terfokus pada pembuat web site dan web site itu sendiri, dengan pemilik web site membuat web statis, kemudian pengunjung web site mengakses situs tersebut dan antara pengunjung dan pemilik web site dapat melakukan interaksi melalui e-mail maupun formulir ’Contact us”. Sementara pada web 2.0 terfokus pada pengguna web site di mana pengguna dapat melakukan interaksi dan banyak hal lainnya pada situs dengan memiliki blog, mengupload foto dan video, memberikan komentar, mengakses berita, membentuk lingkaran pertemanan dan grup, serta mempublikasikan event tertentu. Maka, dapat dikatakan bahwa web 2.0 adalah suatu revolusi dari internet dengan menggunakan metode canggih yang dapat menghubungkan pengguna internet dengan semua hal yang telah disebutkan di atas, di mana pengakses situs tersebut dapat turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan situs itu sendiri.



Hal yang ditunjukkan dalam gambar di atas adalah bahwa banyak hal yang berubah semenjak budaya web telah berevolusi. Webmaster dan interaksi pengguna tidak lagi bergantung pada komunikasi langsung seperti pada web 1.0 yang menggunakan formulir ”contact us” atau e-mail yang tercantum pada web site, melainkan melalui suatu sistem interaksi sosial yang melalui RSS feeds dan juga online situs social networking. Gambar di atas memperlihatkan bahwa terdapat online social network yang terhubung dengan situs web 2.0 baik langsung maupun melalui RSS. Munculnya revolusi web 2.0 ini juga turut berkontribusi dalam perkembangan online social network, seperti facebook, twitter, myspace, livejournal, friendster, plurk, dll di mana pengguna internet dapat berhubungan dengan teman dalam online social network tersebut, membuat grup, mengupload foto dan video, memberikan komentar, bahkan dapat mengakses informasi. Sementara yang dimaksud dengan RSS adalah Rich Site Summary yang merupakan format dalam menyampaikan web konten yang secara regular berubah, sehingga banyak situs berita, webloges dan online publisher lain untuk mensindikasikan konten mereka sebagai RSS Feed bagi siapa saja yang ingin untuk tetap update dengan informasi yang mereka inginkan. Beberapa orang menganggap web 2.0 hanya sebuah marketing buzz yang tidak memiliki arti, tetapi beberapa yang lain menerimanya sebagai suatu kebijaksanaan baru yang konvensional. O’Reilly (2005) mengungkapkan beberapa perbedaan antara web 1.0 dengan web 2.0 seperti tabel di bawah :
Web 1.0
Web 2.0
Double Click
Ofoto
Akamai
Mp3.com
Britannica Online
Personal websites
Evite
Domain name speculation
Page views
Screen scraping
Publishing
Content management
systems
Directories (taxonomi)
stickiness
Google Adsense
Flickr
BitTorrent
Napster
Wikipedia
Blogging
Upcoming.org and EVDB
Search engine optimization
Cost per click
Web services
Participation
Wikis

Tagging (“folksonomy”)
syndication


Ditambahkan bahwa jika Netscape merupakan standard bearer dari web 1.0, maka Google adalah standard bearer yang paling mewakili dari Web 2.0. Dalam era internet saat ini, pengguna internet lebih memikirkan akan servis dan fasilitas yang diberikan, bukan packaging dari software, dan mereka mengharapkan servis yang diberikan akan selalu seperti itu bahkan selalu mengalami perbaikan kualitas. O’Really dan Musser (2006) menjelaskan bahwa untuk kepentingan perkembangan organisasi, perubahan ini berdampak pada keseluruhan perkembangan software dan juga proses penyampaian. Kesuksesan saat ini bergantung pada adopsi dari model pengembangan versi beta yang kekal di mana software secara kontinyu ditingkatkan, pengguna juga menjadi co-developers, dan operasi, yaitu perawatan harian dan pemberian servis online menjadi kompetensi utama. Itulah yang disebut Web Development 2.0.
O’Really dan Musser kemudian juga menjelaskan keuntungan dengan adanya web 2.0, yaitu :
·        Waktu yang lebih cepat untuk pasar
·        Pengurangan resiko
·        Hubungan yang lebih dekat dengan customer
·        Data real-time untuk membuat keputusan yang dapat dihitung
·        Keresponsifan yang meningkat.



REFERENSI

Hamid, Saad. (2007). Web 1.0 vs Web 2.0, the Difference. http://www.sizlopedia.com/2007/08/18/web-10-vs-web-20-the-visual-difference/

http://www.slideshare.net/jcolman/web-10-vs-web-20-its-all-about-you

http://www.whatisrss.com/

Musser, John., Tim O’Really. (2006). Web 2.0 Principles and Best Practices. O’Reilly Radar

O’Reilly, Tim. (2005). What is Web 2.0 : Design Patterns and Business Models for the Next Generation of Software. http://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.htmlhttp://oreilly.com/web2/archive/what-is-web-20.html

Ruiz, Carloz. (2008). History of the Web 2.0.  http://www.cole20.com/who-coined-web-20-darcy-dinucci/

Rabu, 03 Maret 2010

Perencanaan Web Site : Web Statis dan Dinamis


Oleh : Ethenia Novianty W

Dalam menciptakan dan membangun suatu web site, diperlukan suatu perencanaan yang bijak dan detail. Perencanaan itu diperlukan untuk menciptakan web site yang sesuai dengan target market, efektif dan tepat sasaran, sehingga membuat pengunjung web site merasa puas dan bersedia untuk kembali lagi. Menurut Chaffey, et al. (2000), tahapan dalam proses pengembangan web site adalah :
a) Mendaftarkan nama domain dan memilih ISP
b) Menganalisa dan mendesain konten
c) Mengembangkan konten
d) Mengetes, mereview, dan merevisi konten
e) Mempublikasi konten
f) Mempromosikan web site


Sebelum mendaftarkan nama domain, perlu diadakan suatu perencanaan akan pengembangan web site. Seringkali terjadi kesalahan dengan membuat suatu web site baru tanpa perencanaan panjang sebelumnya. Perencanaan merupakan hal yang penting, karena desain dari suatu web site seharusnya telah ada sebelum web site diciptakan untuk menciptakan kualitas situs yang baik sehingga tidak perlu lagi memperbaikinya lagi untuk tahap selanjutnya. Jika web site tidak didesain pada awal dengan baik dan hati-hati, besar kemungkinan akan mengeluarkan banyak tenaga dan biaya lagi nantinya sebagai akibat hasil pertama yang tidak sesuai dengan kebutuhan target market.
Sebaliknya, terdapat anggapan bahwa seharusnya tidak banyak waktu yang dihabiskan untuk mendesain dan merencanakan web site karena web site akan secara konstan berubah sesuai dengan kebutuhan konsumen dan perusahaan. Bocij et al. (1999) mengatakan bahwa pengalaman perencanaan sistem informasi untuk pemasaran dan aplikasi lain menunjukkan bahwa suatu pendekatan yang melibatkan terlalu banyak perencanaan awal, analisis, serta desain sebelum tahap pengembangan biasanya tidak berjalan dengan baik. Alasannya adalah kemungkinan terjadi penundaan selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun antara waktu pengguna ketika mereka mendiskusikan keinginan mereka dari sistem dan waktu mereka menggunakan software. Melewati masa ini, keinginan pengguna, atau dari bisnis itu sendiri, telah berubah sesuai dengan tekanan dari pasar (Chaffey et al., 2000).
Terdapat suatu pendekatan yang tersedia dan dapat digunakan untuk menghindari adanya permasalahan dalam membangun sistem informasi. Pendekatan itu dinamakan prototyping, yaitu versi awal dari web site yang menggunakan fitur dasar dan struktur dari web site, tetapi tanpa semua konten di dalamnya. Manfaat dari pendekatan ini adalah tim dan staff marketing yang bertugas dapat mereview dan memberikan komentar terhadap situs ini, sehingga dapat dilakukan perubahan kepada situs sesuai dengan komentar yang telah diberikan. Cara seperti ini dapat terjadi berulang-ulang dan dapat diberikan komentar dan perbaikan kembali. Selama masa prototyping, halaman web prototype hanya dapat disaksikan oleh staff perusahaan. Menurut Chaffey, et al . (2000), singkatnya terdapat empat tahap dalam prototyping, yaitu :
1. Analisis, yaitu memahami persyaratan khalayak dari web site dan persyaratan dari bisnis, yang ditentukan oleh strategi bisnis dan marketing.
2. Desain, yaitu menspesifikasi fitur yang berbeda dari situs, yang akan memenuhi keperluan dari pengguna dan usaha yang diidentifikasi selama analisis.
3. Pengembangan, yaitu penciptaan halaman web dan konten dinamis dari web site.
4. Pengecekan dan review, yaitu pengadaan cek secara terstruktur untuk memastikan bahwa seluruh aspek yang berbeda dari web site sesuai dengan persyaratan utama dan bekerja sebagaimana mestinya.
Pada tahap desain, dijelaskan bahwa fitur yang berbeda untuk memenuhi keperluan khalayak dan usaha harus dispesifikasi. Kemudian, harus dipahami bahwa tipe web yang digunakan harus sesuai dengan kepentingan web site bagi perusahaan maupun target khalayak. Pada tahap pengembangan telah disinggung kata ’konten dinamis’. Konten dinamis adalah salah satu dari dua tipe web yang ada, tipe yang satunya lagi adalah web statis. Kapan idealnya tipe statis atau dinamis ini digunakan tergantung dengan keperluan dan rencana dari web site itu sendiri.
Menurut www.info-baru.com, yang dimaksud dengan web statis adalah web yang berisi informasi-informasi yang bersifat statis (tetap), sedangkan web dinamis adalah web yang menampilkan informasi yang berubah-ubah dan dapat saling berinteraksi dengan user. Biasanya untuk web statis yang ditonjolkan adalah sisi tampilan yang banyak mengandung grafis sehinggan untuk merancang web statis tidak diperlukan kemampuan pemrograman yang handal. Yang dibutuhkan hanya kemampuan desain grafis / web dan cita rasa seni belaka. Sedangkan untuk web dinamis yang banyak ditonjolkan adalah pengolahan data sehingga dibutuhkan kemampuan dalam pemrograman web.
Desain web statis paling cocok untuk web site yang tidak memerlukan update dengan frekuensi cukup sering. Desain web statis biasanya merupakan jalan paling efektif secara biaya bagi perusahaan yang hanya memerlukan corporate web site, promosi musiman, landing sites, microsites, dan desain kreatif lainnya. Mengapa perusahaan perlu untuk menggunakan desain web statis? a) situs tidak memerlukan update secara sering; b) konten tidak direncanakan untuk diganti; c) hanya memerlukan sedikit halaman permanen saja mengenai perusahaan dalam situs; d) diperlukan sebuah ’landing page’ yang didesain untuk keperluan tertentu.
Sedangkan dengan web dinamis konten web site dapat dikontrol dan diupdate dengan mudah. Web site dinamis dikembangkan dan dikodekan dalam framework ASP.NET sebagai custom web application atau dalam Flash web design agar dapat disuaikan dengan keperluan yang spesifik. Dengan web dinamis, sumber seperti JavaServer Pages dan servlets dapat diciptakan. Mengapa perusahaan memerlukan desain web dinamis bukan statis? a) situs memerlukan update sering; b) konten direncanakan untuk berganti; c) HTML update manual seperti web statis tidak direncanakan; d) sistem update web page yang bersifat cepat direncanakan; e) adanya berita dan press release yang hendak ditampilkan dengan sering; f) direncanakan untuk menambah jasa atau produk tambahan; g) gambar direncakan akan sering berganti.
Menurut www.info-baru.com, ”Bila Anda hanya memilik desain web yang statis, jangan berharap banyak web Anda bisa berjualan. Meski masih banyak perancang web menawarkan jasa paket web statis, sebaiknya Anda jangan ambil paket tersebut karena itu akan membuat web Anda”hidup segan mati tak mau”dimata search engine besar seperti google dan yahoo. Jangan batasi halaman web dengan hanya memiliki web statis, pilihlah yang dinamis yang sudah pasti jumlah halaman tidak pernah dibatasi. Mengapa kita memerlukan jumlah halaman yang tidak dibatasi? Ya, karena Contents Web adalah raja. Semakin banyak isi dan informasi yang berguna akan semakin baik dalam proses perncarian di Search Engine. “




DAFTAR PUSTAKA


Chaffey, D., Mayer. R., Johnston, K., dan Ellis-Chadwick, F. (2000). Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice, First Published, London : Prentice-Hall, Inc. Bab 8, Hal : 205-246
 http://www.help.eclipse.org/help32/index.jsp?topic=/org.eclipse.wst.webtools.doc.user/topics/ccstatic.html
http://www.info-baru.com
http://www.publib.boulder.ibm.com/infocenter/wasinfo/v6r1/index.jsp?topic=/org.eclipse.wst.webtools.doc.user/topics/twcresta.html
http://www.teknicks.com/services/web-design/dynamic
http://www.teknicks.com/services/web-design/static



Rabu, 24 Februari 2010

Akses Informasi Internet : Tips dan Trik


Data Mining

Internet sebagai media informasi, komunikasi, dan pemasaran sudah bukan merupakan hal baru lagi. Segala informasi sekarang dapat diakses dan didapatkan melalui internet, seiring dengan banyaknya web sites yang menyediakan banyak sumber informasi, baik berupa artikel, berita, informasi perusahaan dan personal, bahkan informasi seputar pengalaman yang dapat dibagi antar sesama pengguna internet. Dengan adanya jutaan web sites, tentunya diperlukan suatu metode tertentu untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, karena tidak mungkin hanya dengan menebak alamat web sites untuk mendapatkan informasi maupun data yang sesuai.
Dengan mengetahui alamat web sites suatu perusahaan, bukan tidak mungkin untuk langsung membukanya dalam jendela browser dan kemudian mendapatkan informasi yang kita perlukan. Namun, terkadang sulit untuk menemukan atau menghafal alamat web tersebut. Maka, diperlukan metode tertentu untuk menemukan informasi di internet. Menurut Chaffey, et al. (2000), informasi dapat ditemukan dalam World Wide Web dalam empat cara :
-mengetik alamat web address yang sudah diketahui (URLs) dalam web browser;
-search engines;
-directories (atau web catalogues);
-surfing.
1) Pada metode yang pertama, URL atau Uniform Resource Locator tinggal diketikkan dalam jendela web browser, kemudian web browser akan melokasikan dan membuka web site tersebut. Bentuk alamat URL nya adalah : www.domain-name.extension/file-name.html
Biasanya alamat web site perusahaan akan tidak jauh berbeda dengan nama perusahaannya. Misalnya : untuk perusahaan Hewlett Packard yang biasa disingkat HP, URL nya adalah : www.hp.com ; kemudian untuk majalah Harpers Bazaar Indonesia, URL nya adalah www.harpersbazaar.co.id (karena perusahaan ini bersifat komersial dan lokasinya di Indonesia). Untuk mengetikkan alamat URL, jika kita tidak mengetahui dengan pasti, kita juga dapat menebaknya dengan mengetikkan alamat web site yang sama dengan alamat perusahaan, seperti HP di atas. Namun, tebakan ini belum tentu benar.
2) Metode yang kedua adalah menggunakan search engines. Menurut ACCA (2005), yang dimaksud dengan search engine adalah suatu directory yang mencoba untuk mengindeks segala hal yang ada dalam internet. Namun, search engine berbeda dengan directories, karena search engine menggunakan suatu software khusus yang disebut spiders atau robots yang berfungsi untuk mengindeks dan mengelompokkan web pages berdasarkan keyword yang diketikkan dalam kolom search tiap search engine. Semua indeks web pages yang terdeteksi oleh search engine akan disimpan dalam database mereka. Database ini secara regular terupdate, yang biasanya tiap bulan sekali atau tiap 2 minggu sekali. Jadi, untuk menemukan informasi yang kita cari, kita tinggal mengetikkan keyword ke dalam kolom search, dan akan keluar beberapa tampilan daftar web pages yang paling dekat dan sesuai dengan keyword yang kita ketikkan dalam kolom.
Dalam internet, terdapat ratusan search engines yang dikelompokkan berdasarkan kategori. Namun, hanya beberapa saja yang biasa kita kenal. www.thesearchenginelist.com memuat puluhan search engines populer yang dikelompokkan dalam beberapa kategori menurut tujuan dan kegunaan. Untuk all-purpose search engines, terdapat di antaranya www.google.com, www.yahoo.com, www.altavista.com, www.alexa.com, www.search.aol.com, dan www.bing.com. Untuk kategori blog, misalnya ada www.technorati.com dan www.bloglines.com. Sedangkan untuk kategori e-mail kita dapat menggunakan www.email-search.org.
Agar web sites dapat terindeks dalam search engine, URL dari web tersebut perlu untuk didaftarkan ke dalam search engine yang bersangkutan. Misalnya, untuk menambahkan URL kita dalam indeks Google, kita dapat membuka www.google.com/addurl. Kemudian kita akan diminta untuk memasukkan URL web site kita dan memasukkan comments atau description ke dalam kolom yang disediakan.
Agar web sites dapat terindeks oleh search engines dan berada pada top indeks atau halaman awal search engine, terdapat beberapa metode khusus. Metode itu dinamakan Search Engine Optimization yang biasa disingkat SEO. Beberapa cara di antaranya adalah : terdapat banyak link yang memuat alamat web sites tersebut dengan page rank yang tinggi, terdapat banyak kata yang relevan dalam konten web pages maupun dalam title dan header, meta tag dalam web site yang sesuai dan relevan, dll. Agar suatu perusahaan dapat terindeks dalam halaman awal search engines, maka mereka menggunakan metode SEO ini untuk keperluan pemasaran dan juga reputasi perusahaan. Bahkan, seiring maraknya metode ini, banyak perusahaan bermunculan yang menawarkan jasa special untuk meningkatkan performa SEO web sites. Beberapa di antaranya adalah www.submitawebsite.com dan www.submitexpress.com.
3) Pada metode yang ketiga, directories atau web catalogues adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendaftar dan mengindeks web sites dalam kategori yang berbeda. Contoh dari directories adalah : www.yahoo.com, www.directory.google.com, dan www.infoseek.com. Yang membedakan directories dengan search engine adalah, jika search engine menggunakan robots untuk mengindeks web site, maka directories menggunakan tenaga manusia yang bekerja sebagai staff dari directory tersebut yang secara manual akan memeriksa dan mereview web sites yang telah didaftarkan di setiap kategori yang tersedia. Untuk setiap kategori pun, daftar web sites yang ada di dalamnya merupakan web sites yang didaftarkan secara manual oleh pemilik web sites dengan mengisi kolom formulir yang tersedia dan memasukkannya ke dalam kategori yang tersedia.
Menurut Chaffey, et al (2000), directories bekerja dengan menyediakan daftar web sites yang terstruktur, yang dikelompokkan menurut kategori seperti misalnya bisnis, olahraga, atau entertainment. Setiap kategori kemudian dibagi kembali ke dalam sub group, seperti : olahraga akan dibagi lagi ke dalam sepakbola, basket, rugby, dll. Setiap perusahaan hanya akan terindeks dalam directories hanya jika mereka mendaftarkan web sites mereka. Karena daftar dalam directories dibuat secara manual, maka membutuhkan waktu beberapa minggu agar web sites tersebut terindeks dalam directories yang diinginkan, misalnya Yahoo.
4) Pada metode yang keempat, yaitu surfing, informasi dalam internet akan ditemukan dengan melihat link yang dipasang dalam web sites lain yang biasanya populer maupun mengklik banner promosi dalam web sites lain (biasanya berbayar karena dianggap sebagai iklan) yang akan menghubungkan ke web sites tersebut.

Akamai

Ketika kita menggunakan internet untuk banyak hal, seperti mendownload musik atau software, mengecek berita, dan membooking tiket pesawat, mungkin kita menggunakan jasa Akamai tanpa menyadari atau bahkan mengetahuinya. Dapat dikatakan bahwa Akamai memainkan peranan yang sangat penting dalam mendapatkan konten dari provider kepada konsumen.
Akamai adalah suatu jasa content delivery system yang menggunakan lebih dari 12.000 server di lebih dari 1.000 network yang didirikan dan tumbuh untuk mengatasi permasalahan kepadatan flash atau web content. Perusahaan ini telah meneliti bahwa menyajikan web content hanya dari satu lokasi saja akan menimbulkan permasalahan dalam performa situs. Kemudian, Akamai menemukan suatu sistem dari beberapa server pengganti yang kemudian dapat mengurangi permintaan dalam infrastruktur situs sehingga menyediakan pelayanan yang lebih cepat ke pengguna, yang konten dalam web pages datang dari server terdekat.
Akamai membantu ketahanan internet terhadap permintaan harian yang berisi konten yang kaya, dinamis, dan interaktif, transaksi, serta aplikasi. Ketika menyajikan permintaan ini, Akamai mendeteksi serta menjauhi setiap titik permasalahan internet, untuk memastikan web sites bekerja secara optimal, download software dan media tanpa gangguan, dan aplikasi berjalan sebagaimana mestinya.
Ratusan perusahaan di dunia menggunakan Akamai untuk menjual, memberi informasi, menghibur, berjualan, beriklan, menyajikan software, dan juga melakukan online bisnis mereka.
Akamai bekerja secara dekat dengan content providers untuk mengembangkan fitur yang meningkatkan pelayanan untuk web sites dan untuk menyajikan lebih banyak konten dari tepi network. Sebagai contoh, fitur seperti autorisasi, kontrol di atas konten yang tidak berguna, dan kumpulan konten dinamis, akan dibuat Akamai menjadi konten yang tidak dapat disembunyikan. Akamai mengontrol software dan network, jadi mereka dapat mengembangkan dan menyebarkan fitur dengan cepat.
Saat ini Akamai menangani milyaran interaksi web harian dari perusahaan seperti Audi, NBC, Fujitsu, serta organisasi seperti Departemen Pertahanan Amerika dan NASDAQ – memberikan kekuatan pada model bisnis baru yang melayani perubahan ekonomi online.
Akamai memiliki platform yang diberi nama Akamai EdgePlatform. Platform ini menggunakan matematika dan algoritma terapan untuk menyelesaikan masalah kemacetan dan kerentanan dalam internet. Platform ini adalah jaringan yang memiliki 61.000 server yang aman yang dilengkapi dengan software spseial dan tersebar di 70 negara.
Produk dari Akamai terdiri dari Global Traffic Management, EdgeScape, dan Enhanced DNS. Sedangkan Akamai juga menyediakan solusi aset digital (Digital Asset Solutions) yang terdiri dari : Akamai HD Network, Akamai Media Delivery, Electronic Software Delivery, dan Akamai Stream Analyzer. Yahoo.com. amazon.com, friendster.com, dan mtv.com merupakan contoh lain dari customer Akamai.

Google Analytics

Google Analytics merupakan solusi analisis web dengan kelas perusahaan yang memberikan pengetahuan mendalam mengenai traffic dalam web site dan keefisienan marketing web site tersebut. Fitur yang diberikan oleh Google Analytics mudah digunakan, kuat, serta fleksibel yang akan membuat penggunanya dapat menganalisis data traffic web site nya sendiri.
Google Analytics menyediakan berbagai macam fitur, yaitu : Advertising ROI, Cross Channel and Multimedia Tracking, Customized Reporting, Sharing and Communicating, Visualizing Data, serta Google Integration and Reliability yang masing-masing memiliki keunggulan dan fungsi tersendiri.
Beberapa perusahaan yang menggunakan jasa Google Analytics, di antaranya adalah Amarican Cancer Society, agency.com, dan General Service Administration dalam web site pemerintah Amerika Serikat.


DAFTAR PUSTAKA

ACCA, Finding information on the internet (2005), Englang : Director’s Briefing.


Chaffey, D., Mayer, R., Johnston, K., dan Ellis-Chadwick, F. (2000). Internet Marketing : Strategy, Implementation, and Practice, First Published, London : Prentice-Hall, Inc.


Dilley, John., Maggs, Bruce., Parikh, Jay., Prokop, Harald., Sitaraman, Ramesh., Weihl, Bill. (2002), Globally Distributed Content Delivery, Akamai Technologies : Global Development of Data Centers.